Jumat, 30 Desember 2011

HUKUM MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI

--> 
“Umat Islam bolehkah merayakan Tahun Baru Masehi…?”
(Buat sobat muda Muslim)

Jum`at, 30 Desember 2011
Oleh: U. Hasanudin (Mahasiswa STAI DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta)
-->
Email: rijal_fatashalih@yahoo.co.id / facebook: rijal fata
Kemeriahan malam pergantian Tahun

Assalamu`alaikum… Dulur, baraya (saudara)…!!!
          Halo sobat muda, gak kerasa ya, dalam hitungan hari, sebentar lagi kita akan memasuki tanggal keramat di awal tahun… (hah… tanggal kramat?) Yupz, tanggal 1 Januari brow… Gimana gak keramat coba, hampir semua yang ngisi alam jagat raya ini ikut memeriahkan perayaan malam pergantian tahun Masehi dengan berbagai pesta dan kemeriahan, lengkap dengan ucapan selamat dan ditambah bumbu cipika-cipiki (hahay...). Momen ini seolah menjadi Agenda tahunan yang wajib dirayakan dan dimeriahkan. (haram kayanya kalau gak ikutan ngerayain. Preeeeet…).
          Kadang akhir tahun selalu diawali dengan berbagai taradisi. Di TV, kita disuguhi tayangan meriah yang super mewah. Dukun dan Paranormal banyak didatangi untuk diminta ramalan jodoh, rejeki, musibah atau peruntungannya di tahun yang akan datang. Para Desainer pakaian, penata rambut, bahkan sampai produsen kosmetik juga semuanya udah siap untuk mempromosikan produknya untuk dipopulerkan di tahun yang baru. Dan masyarakat biasanya yang gak pernah kelewat adalah berburu kalender gratis (hayo ngaku…!).
          Tapi, ada satu hal yang gak boleh dilewatin dari semua kebiasaan tadi. (pasti tau dong apa…?). Kebanyakan kita merasa wajib dan kudu pisan ikut bersama perayaan yang satu ini, istimewa, hebring, dan meriah bin heboh. Buat remaja, ABG, sobat muda, bapak-bapak, ibu-ibu, si akang dan si teteh, abang dan none, aki-aki dan nini-nini seeeeemuanya… akan merasa garing, bête, camplang, cawerang kalau pada malam pergantian tahun (malam tahun baru-an) gak pake acara arak-arakan, carnaval di jalan raya. Mau jalan kaki, pake motor, atau  pake kendaaraan lainnya sambil bakar petasan dan kembang api, niup terompet sambil diiringi lagu-lagu dan musik party bareng dengan cewek/cowoknya/pacarnya atau selingkuhannya atau juga gebetan barunya (Haddooooohhhh… parah). Yang di rumah juga gak mau kalah. Rumah mereka dihias dengan kelap-kelip lampu dan accessories lainnya biar ikut meriah, ditambah dengan musik party-nya juga, petasan, kembang api, dan niup terompet juga sama seperti yang carnaval di jalan raya. Dan walaupun gak kaya gitu, paling tidak mereka udah siap di depan TV, karena hampir seluruh station TV dari jauh-jauh hari udah promosi alias udah iklanin serangkaian acara special yang akan ditayangin pada malam menyambut pergantian tahun baru. Musik, dance, kuis, film, komedi, atraksi, sampe tukang sulap juga ikuta ditampilin (waaah… pokoknya seabreg deh. Tapi, TV yang nayangin acara pengajian pada malam itu ada nggak ya…? Ha ha ha…).
          Puncak kemeriahannya yaitu terjadi pada tangah malam saat hitungan mundur menjelang detik-detik pergantian tahun, yaitu sebelum jarum jam menunjukan pukul 00:00 (jam 12) pada tengah malam. Tahun lama akan segera berganti dengan tahun yang baru tanggal 1 Januari… … … lima… … … empat… … … tiga… … … dua… … … satu… … … tooeeeeeet… … … … toeeeeeeeeet… … … toeeeeeeeeet… … … suara hingar binger pecah dengan terompet yang ditiup oleh semua orang yang ada pada saat itu (kecuali gue…) termasuk yang di rumah, di hotel, di kontrakan, di kampung, di kota, di caffe, di jalan, di mana-mana semuanya tanpa ada komando dan tanpa disuruh serempak niup terompet (kecuali yang lagi dzikir di Masjid, Mantaaaaappp itu brow…!). Yang lebih gila yang di jalan raya, gemuruh suara terompet, klakson, dan knalpot kendaraan memecah kesunyian malam, Suara teriak mereka yang ada pada saat itu semuanya mencurahkan rasa bahagia, suka cita, hingar-bingar, rasa kepuasan yang diwarnai dengan gemerlap lampu kendaraan, lampu hias dan kembang api dengan suara ledakannya menghiasai gelap langit malam menambah semaraknya suasana malam tahun baru, ucapan selamat tahun baru, saling memberi hadiah, Cium pipi kiri cium pipi kanan. Yang heboh niiiiihhhh… para muda-mudi, abg, remaja, anak kemarin sore yang saling berpasangan dengan pacarnya ngelanjutin acara dengan party musik, dance, dugem dan… hingga sampai ada yang (maaf…) melakukan SEX BEBAS setelah party drugs (narkoba). (Uwwwaaaahh…. Geellooooooo pisan). Loh kok sampe gitu ya…? Naaaaahhhh… makanya mari kita selikidi (selidiki) apa di balik perayaan meriah malam pergantian tahun baru ini yang tidak dibolehkan oleh Agama (terutama Islam).

Di Balik Perayaan Tahun baru Masehi

          Sobat muda, terutama yang beragama Islam, ternyata perayaan tahun baru nggak Cuma sebatas menikmati kemeriahan saja lho…! Tradisi perayaan tahun baru di beberapa Negara dan di Barat, itu ternyata esensinya, sesungguhnya, aslinya adalah merayakan Ritual Keagamaan atau kepercayaan dan pemujaan mereka kepada Dewa-dewa. Nah… loh… kok gitu ya…??? Hayoooo………siah…!!!
Satu contoh di Brazil, pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih-putih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, papaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang Dewa Lemanja. Lemnaja adalah sosok Dewa yang terkenal dalam legenda Negara Brazil. Di Roma (Romawi kuno), dahulu orang-orang Roma saling memberikan hadiah potongan kayu dari pohon suci untuk merayakan pergantian tahun yang dilanjutkan dengan saling memberi kacang dan koin yang berlapis emas  dengan gambar Janus (nama Dewa pintu dan semua permulaan). Menurut  sejarah, nama bulan Januari diambil dari nama Dewa yang bermuka dua, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi ke belakang. Sedangkan menurut kepercayaan orang-orang Jerman, jika mereka makan hidangan bekas perayaan malam tahun baru, maka mereka tidak akan hidup susah selama satu tahun (waaaah… asik dong…!!!).
          Sobat muda Muslim, di tengah gencarnya ajakan dari sana-sini untuk ikut merayakan perayaan tahun baru, justru saya sedih banget karena banyak di antara kita, khususnya remaja, abg, muda-mudi Muslim nggak tahu, gak nyaho, gak ngeuh, bahwa sebenarnya perayaan tahun baru Masehi itu merupakan bagian dari hari suci umat Kristen, hal ini pernah disampaikan oleh Kedutaan Besar Amerika serikat bahwa perayaan tahun baru Masehi adalah bagian dari hari suci umat Kristen. Bagi umat Kristen, yang mayoritas memenuhi belahan benua Eropa, tahun baru Masehi dikaitkan dengan kelahiran tuhan Yesus/Isa Almasih (untuk Kristen), sehingga agama Kristen sering disebut sebagai agama Masehi. Masa sebelum Nabi Isa Lahir disebut sebagai tahun Sebelum Masehi (S.M) dan sesudah kelahirannya disebut tahun Masehi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari awal tahun, tepatnya pada tanggal 1 Januari tahun 45 S.M. Tak lama setelah Julius Caessar dinobatkan sebagai Kaisar Roma. Dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius dibanu oleh Sossigenes (Ahli Astronommi dari Alexandria) yang menyarankan agar penanggalan itu dibuat dengan mengikuti pergerakan revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan oleh orang Mesir. Sementara kalender Nasional kita selama ini adalah kalender Georgian. Kalender ini digunakan sebagai standar perhitungan hari Internasional. Pada dasarnya kalender ini dipakai untuk menentukan jadwal Kebaktian gereja-gereja katolik dan Protestan dan termasuk untuk menentukan perayaan hari paskah umat Kristen se-dunia.

Hindari Tasyabuh (meniru-niru)

Naaaahh, sekarng kita tau kan, bahwa perayaan tahun baru Masehi itu merupakan tradisi yang berasal dari orang Kafir. Dengan dukungan Kehebatan Teknologi informasi dan komunikasi, mereka (kafir/yahudi) mempromosikan dan mempublikasikan perayaan hari-hari besar agama mereka ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk Negara-negara Islam yang diantaranya adalah Negara kita Indonesia yang sasaran utamanya adalah engaku seorang Muslim yang bodoh, awam, dangkal akan pengetahuan Islam dan lemah Iman dan Tauhid, yang gak tahu apa-apa tentang nilai, dengan kesan seolah-olah itu semua adalah wajar, lumrah, popular, sudah tradisi umum yang boleh dirayakan oleh semua orang, dan alasan lainnya , bahkan menganggap sebagai bagian dari tradisi Islam. Padahal semua itu adalah merupakan cara mereka (kafir) untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran agama-nya. Namun sayangnya, banyak dari kita umat Islam yang gak tau dan gak nyadar akan serangan budaya luar agama kita. Terlena dengan kemegahan acara malam tahun baru yang dikemas secara unik, spektakuler dan dahsyat… sehingga kita tanpa tau dan gak sadar ikut-ikutan  ngerayainnya (serasa bener aja…) jangan gila dooooonk…!!!
          Nabi kita Yang Mulia Baginda Rosulullah SAW. dengan tegas melarang kepada semua umatnya untuk meniru-niru dan ikut-ikutan budaya, kebiasaan, dan tradisi agama lain selain Islam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawwud, Imam Ahmad, dan Imam Ath-Thabrani, Rosulullah SAW. bersabda yang artinya: Barang siapa yang mengikuti/menyerupai (tasyabuh) akan suatu kaum (golongan/agama), maka ia termasuk salah satu dari mereka.
          Sobat muda Muslim, yang masih punya hati dan akal sehat… semoga dalil di atas cukup mampu untuk meng-rem, menahan keinginan kita untuk berpartisipasi dan ikut ngerayain atau memeriahkan acara tahun baru Masehi (tahun baru-an) atau acara dan hari-hari besar orang kafir, kecuali kalau kita mau di masukkan ke dalam glongannya. Dan pastinya tau dong akibatnya kalau orang yang dimasukkan ke dalam golongan kafir… pastinya ditempatin di neraka selamanya. Sepuwwasnya…
         
Terus harus gimana donk…??!!

          Kenapa musti bingung brow…!? Kita kan umat Islam yang punya jati diri. Kita gak perlu malu untuk menolak ajakan dan rayuan teman, sohib, fren, kawan atau siapa saja yang hendak merayakan hura-hura, pesta, arak-arakan di malam tahun baru Masehi. Kita mungkin akan dianggap kampungan, gak gaul, culun, cupu, katro, wong deso, atau kita dianggap sombong gak punya solidaritas sama teman, Oke… hal itu wajar dan merupakan resiko kita… Tapi ingat, Allah SWT. memandang kita lain dari taman-teman kita yang sok gaul itu, Allah akan memuliakan kita diantara mereka yang justru hina. (iya gak choy…?!). Tapi ingat juga, sikap penolakan kita harus baik dan jujur apa adanya, dan bahkan kalau bisa, jelaskan juga pada mereka tentang hakikat tahun baru itu yang sesungguhnya, dan ajak mereka untuk ikut langkah kita.
          Kita juga kan umat Islam punya kalender sendiri dan ada pergantian tahun barunya juga, kenapa gak kita rayakan juga pergantian tahun baru Islam yang memang itu merupakan bagian dari Syi`ar Islam. Kadang kita ini aneh tapi nyata… (ha ha ha…) tradisi dan budaya yang ada di Islam gak pernah kita perhatikan dan tidak pernah kita besarkan, tapi budaya, terdisi dan kebiasaan agama lain (Kristen/Yahudi/Nasrani) dan bangsa barat selalu kita meriahkan, kita besarkan dan bahkan kita rayakan dengan bangga seolah itu merupakan hal biasa. Kalau kita ngaku Muslim, jalanilah Islam secara benar, jangan sampai kita jadi Generasi Muslim yang gak punya perhatian terhadap agamanya sendiri dan hanya mengikuti apa yang sedang menjadi trend dan kebiasaan di masyarakat, padahal semua itu belum tentu dibenarkan oleh Islam.


          Nah, perlu kita tau… kita gak ikutan pesta tahun baru-an, bukan berarti kita tidak peduli dengan pergantian tahun, tatapi kita juga nyadar bahwa pergantian tahun adalah merupakan bagian dari perubahan waktu yang telah Allah atur. Tapi perayaan tahun baru itu alangkah baiknya juga kita jadikan sebagai momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi diri (muhasabah) atau evaluasi diri tantang apa yang telah kita lakukan selama satu tahun ke belakang dan membuat planing atau membuat suatu perencanaan baik untuk setahun ke depan yang akan kita lalui. Manusiawi. Kita pasti pernah melakukan perbuatan dosa, baik itu durhaka pada Allah, pada orang tua, dzolim pada orang lain dan mahluk lain yang kita sadari atau yang tidak kita sadari. Untuk itu sudah selayaknya kita akui semua itu dihadapan Allah SWT. dengan bertaubat. Di pergantian tahun nanti, marilah kita sama-sama untuk berbenah diri, lakukan perubahan diri menuju lebih baik dengan berbekal pengalaman yang telah kita jalani selama setahun ke belakang.
          Sobat muda, kesempatan yang Allah berikan gak akan datang dua kali, dan waktu yang udah kita lewati gak akan bisa diputar ulang. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memanfaatkan waktu dan mengisinya dengan amal yang baik. Jadilah seorang yang bermanfaat untuk semua orang.
Kita harus sadar bahwa kita tidak akan selamanya hidup dalam usia muda. Jika berumur panjang, mau gak mau, waktu akan terus menerus nganterin kita pada usia selanjutnya, memasuki kehidupan dewasa dengan segudang tanggung jawab beserta ujian-ujiannya. Apa yang kita harapkan di masa depan? Jika sekarang kita lebih banyak hura-hura dan pesta dari pada memanfaatkan waktu berbuat hal yang lebih berarti dan bermanfaat untuk bekal kita di masa depan. Ingat sobat, jangan sampai kita rugi di masa depan gara-gara masa muda kita dihabiskan dengan hanya berhura-hura dan tanpa ada satu amal yang berarti. Suatu saat kita juga akan sampai di ujung waktu, suatu masa di mana kita gak bakalan diberi kesempatan untuk berbuat baik atau bertaubat, masa itu adalah saat kita menemui kematian. Masihkah kita mengharapkan kebahagiaan Surga yang begitu indah dan abadi, sementara kita terus sibuk mengerjar materi, popularitas, kesenangan dunia, mengikuti hawa nafsu dengan mengorbankan aturan Allah SWT…? Sambutlah kesempatan yang telah Allah berikan dengan memperbanyak amal sholeh dan mengurangi amal salah. Kita luruskan niat kita dalam hidup ini semata-mata hanya mencari ridho Allah. Kita kuatkan akidah dan keimanan kita ditengah gancarnya serangan budaya dan pemikiran barat yang penuh la`nat. Kita isi hari-hari kita dengan banyak melakukan amal-amal baik dan kontributif untuk bekall kita dalam menghadapi masa tua kita dan masa persidangan di Hari Perhitungan di hadapan Allah SWT. Oke choy……… siaaap…!!!
(Wallahu a`lam… semoga menjadi manfaat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar dan saran anda pada saya... !